Candi Ngempon - SEJARAH, CERITA, LEGENDA & MITOS

Monday, 1 January 2018

Candi Ngempon


Candi Ngempon atau disebut juga Candi Muncul adalah salah satu dari candi Hindu yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Candi Ngempon terletak di Kelurahan Ngempon, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, berjarak sekitar dua kilometer dari Pasar Karangjati.
Candi Ngempon terdiri atas sembilan candi, namun hanya empat saja yang telah direkonstruksi atau dibangun. Sepintas candi-candi tersebut tampak sama, namun ada satu candi yang berukuran lebih besar.
Di area sekitar candi dahulu diyakini merupakan pusat penggemblengan para kasta brahmana untuk dididik sebagai mpu, atau empu, baik di bidang, olah kanuragan, sastra budaya maupun kerohanian. Oleh karena itu, tempat situs candi tersebut berada dikenal dengan nama Ngempon, yang berasal dari kata empu atau ngempu.
Sejarah Penemuan
Candi ini ditemukan secara tidak sengaja tahun 1952 oleh seseorang yang bernama Kasri. Saat itu dia sedang mencangkul di sawah bersama kakeknya. Pada awal penemuan hanya ditemukan batu andesit polos berukuran 40 m2, tetapi setiap mencangkul ditemukan batu lebih banyak lagi. Selain itu juga ditemukan sepuluh buah patung, antara lain Durga, Ganesha, Kinara Kinari, dan nandi. Arca-arca tersebut berukuran satu meteran. Arca-arca tersebut kini disimpan di Museum Ronggowarsito Semarang. Saat ditemukan, batu-batu candi dalam keadaan bubrah karena terkena longsoran tanah.
Pada tahun 1952 Dinas Purbakala menyusun sebuah candi dari reruntuhan tersebut. Dalam perkembangannya, pada tahun 2006 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah menyusun lagi sebuah candi yang ukurannya lebih kecil dari yang pertama. Ditempat ini ditemukan 9 titik pondasi candi, tetapi saat ini baru 4 candi saja yang sudah selesai direkonstruksi. Candi ini pun sudah diruwat oleh Parisada Hindhu Dharma Indonesia.
Latar belakang sejarah pembangunan Candi Ngempon belum dapat diketahui secara pasti. Berdasarkan ciri arsitektural bangunannya, Candi Ngempon dibangun pada abad VIII-IX M yang memiliki latar belakang agama Hindu. Candi Ngempon terdiri dari 4 buah candi yang sudah dipugar terdiri dari dari 1 buah Candi Induk dan 3 buah Candi Perwara. Candi Induk berukuran 3,77 m x 3,87 m dengan tinggi 4,45 m. Candi perwara berjumlah 3 buah dengan ukuran masing-masing 2,85 m x 2 85 m dengan tinggi 4,15 m. Susunan batu lepas sebanyak 9 buah dengan ukuran rata-rata 2,5 m x 2,5 m tinggi 60 cm. Susunan batu lepas yang lain berbentuk memanjang berukuran 16,4 m x 1,3 m dan tinggi 45 cm.
Candi Ngempon pertama kali ditemukan dalam keadaan runtuh dan rusak. Untuk menjaga kelestariannya sebagai cagar budaya, telah dilakukan usaha-usaha seperti pemugaran dan penataan lingkungan dengan harapan bangunan tersebut dapat dimanfaaatkan secara optimal untuk berbagai kepentingan. Adapun kegiatan pemugaran telah dilakukan oleh BPCB Jawa Tengah pada tahun 2006 dan 2009 sedangkan pemanfaatan lingkungan sekitar oleh masyarakat setempat telah membuat daerah di sekitar Candi Ngempon menjadi lebih hidup dengan dibangunnya berbagai fasilitas penunjang seperti tempat parkir, toilet, warung makan, dan tempat hiburan anak-anak. Usaha pelestarian tidak hanya berhenti sampai pada tahap pemugaran dan penataan lingkungan saja, namun perlu didukung dengan pemeliharaan. Pemeliharaan dilakukan dengan cara perawatan rutin yang dilakukan oleh juru pelihara setempat. Perawatan rutin dilakukan secara manual menggunakan peralatan tradisional. Kegiatan tersebut harus ditunjang dengan kegiatan konservasi agar cagar budaya lebih terjaga keawetannya. Konservasi terhadap Candi Ngempon sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2011.
Tidak jauh dari lokasi Candi Ngempon juga terdapat Petirtaan Kuno yang berada di Kelurahan Derekan Kabupaten Semarang. Petirtaan Kuno tersebut berupa pemandian air hangat yang sekarang banyak dikunjungi oleh wisatwan lokal terlebih lagi saat menjelang puasa atau yang sering dikenal masyarakat dengan sebutan “Padusan“.
Lokasi atau Rute Menuju Candi Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Dari arah Semarang, Ambarawa maupun Salatiga langsung menuju dan berpusat di satu jalur Semarang – Solo atau Semarang – Yogya, berhenti di depan Pasar Karangjati Kabupaten Semarang.
Bersebelahan dengan Pasar Karangjati ada kantor Polsek Karangjati disitu ada pertigaan, yang dari Semarang belok kekiri sedangkan dari Salatiga, Ambarawa belok kekanan. Jalan menuju ke timur atau jalan menuju Pringapus. Setelah 2 KM dari Kantor Polsek Karangjati ada pertigaan dan belok kanan sampai menemukan papan nama Candi Ngempon. Belok kiri dan tidak jauh dari papan nama tersebut ada Gapura Kecil masuk mengikuti jalan cor beton untuk sampai di lokasi Candi Ngempon.
Itulah sedikit tulisan tentang Lokasi Candi Ngempon, Rute menuju Candi Ngempon Semarang, dan sejarah Candi Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.
Bagi yang baru-baru ini berkunjung ke Candi Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, silahkan tinggalkan komentar agar menjadi info terbaru dan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang ingin berkunjung kesana.

9 comments:

  1. Alha.
    Mdulillah kesleo tulang sembuh

    ReplyDelete
  2. WajAh.cerah,darah lancar,

    ReplyDelete
  3. Awake rodo penak, jeguran ning banyu anget..

    ReplyDelete
  4. Awake rodo penak, jeguran ning banyu anget..

    ReplyDelete
  5. Awake rodo penak, jeguran ning banyu anget..

    ReplyDelete
  6. asu tenan ono asu ngejar aku tolooong

    ReplyDelete
  7. Prediksi Togel HK Mbah Bonar 5 November 2019 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Ratusan Juta Rupiah !!!

    ReplyDelete
  8. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete