DI MANA SIH LOKASI KERATON KESULTANAN DEMAK? - SEJARAH, CERITA, LEGENDA & MITOS

Saturday, 12 March 2016

DI MANA SIH LOKASI KERATON KESULTANAN DEMAK?

Sebagai kerajaan Islam pertama di tanah Jawa, Demak tak hanya menjadi romantisme sejarah dari peralihan peradaban Hindu-Jawa ke Islam, tapi juga sebagai bukti sejarah tentang pergulatan politik di tengah islamisasi masyarakat pada masanya. Itu semua, berdasarkan dokumen-dokumen sejarah, tak ada yang bisa memungkiri. Tetapi, di mana sebenarnya lokasi keraton kerajaan yang didirikan oleh Raden Patah itu?
Banyak penelitian dilakukan, namun belum juga berhasil mengungkap di mana letak keraton kerajaan pesisir utara Jawa itu. Berikut ini saya kutipkan beberapa hasil penelitian:

HASIL PENELITIAN IAIN WALISANGA [1975]
Kemungkinan Pertama: Bekas Keraton Kesultanan Demak itu tidak ada. Kemungkinan ini disimpulkan dari keterangan bahwa Raden Patah mulai menyebarkan Islam di Demak semata-mata untuk kepentingan Islam. Pendirian Masjid Agung Demak yang dilakukan bersama para Walisanga merupakan simbol Kesultanan Demak. Sedangkan kediaman Raden Patah bukan berupa istana megah, melainkan rumah biasa yang diperkirakan berletak di sekitar setasiun kereta api sekarang.
Kemungkinan Kedua: Mengingat letak masjid pada umumnya tak terlampau jauh dari istana, letak Keraton Demak diperkirakan berada di tempat yang sekarang berdiri Lembaga Pemasyarakatan, yakni di sebelah timur alun-alun. Kemungkinan ini didasarkan pada nama-nama perkampungan yang diduga memiliki latar belakang historis seperti Setinggi (Sitihinggil), Betengan, Pungkuran, Sampangan, dan Jogoloyo.
Kemungkinan Ketiga: Letak Istana Demak berhadapan dengan Masjid Agung, menyeberangi sungai, ditandai adanya dua pohon pinang

HASIL PENELITIAN FAKULTAS SASTRA UNDIP [994-1995]
Tim peneliti dari Fakults Sastra Undip tahun 1994-1995 menyimpulkan bahwa lokasi Keraton Demak berada di dekat Masjid Agung dan alun-alun. Ditinjau dari segala aspek, baik secara historis, kultural, ekologis, politis, dan ekonomis, Keraton Demak paling relevan berada di sebelah selatan [bagian timur] alun-alun, menghadap ke utara, pada lokasi yang oleh masyarakat setempat disebut Setinggil.

HASIL PENELITIAN TIM PENCARIAN PUSAT DAN TATA LETAK PEMERINTAHAN KERAJAAN ISLAM DEMAK [Dipimpin Ir Sudjadi]
Tak ada satu pun buku, literatur, legenda, maupun babad yang mennyingung perihal fisik Keraton Demak. Berdasarkan hasi tes geolistrik, yakni pemetaan wilayah menggunakan foto udara, juga hasil diskusi para peneliti, disimpulkan bahwa Keraton Kesultanan Demak berada di sekitar Masjid Agung yang sekarang berdiri Kantor Kejaksaan Negeri. Di lokasi ini pernah ditemukan juga keramik-keramik dari masa Kesultnanan Demak.
Sumber lain juga mengatakan :
Hasilnya, banyak pihak yang memiliki pandangan berbeda tentang posisi yang pasti letak keraton itu. Persoalan tersebut juga pernah menjadi bahan kajian menarik dalam seminar bertema ’’Mengungkap Silsilah dan Situs Kerajaan Demak’’ yang diadakan LSM Gelora di aula Gedung DPRD Demak, kemarin.
Tampil sebagai pembicara Prof Dr Wasino M Hum (guru besar sejarah Unnes) Prof Dr H A Sutarmadi ((UIN Syarif Hidayatullah), Drs H Masrun M Nor MH, Triyanto Triwikromo (Redaktur Suara Merdeka) dan R Sumito Joyo Kusumo. Prof Wasino mengungkapkan, runtuhnya kerajaan Demak terjadi beberapa waktu setelah wafatnya Sultan Trenggono. Saat itu, terjadi konflik keluarga.

Situsnya Hilang
Mengenai letak Keraton Demak, dia mengatakan, situs yang tinggal reruntuhan itu dihancurkan oleh pemerintahan Belanda pada masa Gubernur Jenderal Daendels. Posisi keraton dipakai untuk jalan dari arah Semarang hingga ke Demak. ’’Posisi situs kerajaan itu berada di sebelah alun-alun Demak yang sekarang menjadi jalan raya. Situs tersebut telah hancur sejalan dengan perkembangan jalan daendels yang telah merobohkan bekas keraton.’’
Bekas istana semakin hilang pada akhir abad ke XIX, bertepatan dengan pembuatan jalur kereta api Semarang-Juwana melalui Demak. Pembuatan jalur kereta api tepat melalui pusat kerajaan (keraton) Demak. ’’Jadi situs bangunan kerajaan Demak ini kemungkinan sudah hilang,’’ katanya.
Hasil penelitian tim pencari pusat dan tata letak pemerintahan kerajanaan Islam menyebutkan hasil tes geolistrik atau pemetaan wilayah melalui udara, posisi kerajaan berada di lahan yang kini dipergunakan untuk kantor Kejaksaan Negeri. Di situ juga pernah ditemukan keramik-keramik keraton. R Sumito Joyo Kusumo mengatakan, tepat keraton berada di tanah yang dipakai untuk SMPN 2 Demak.
Persoalan sejarah Demak yang masih simpang siur, menurut Triyanto Triwikromo agaknya akan menyulitkan dalam mencari bekas keraton. Karenanya perlu dilakukan penelitian arkelogis, historis, geologis dan geografis guna mengungkap misteri tersebut. ’’Termasuk juga perlu penelitian kultural, politis dan ekonomis untuk menyatakan lokasi keraton,’’ terangnya.



No comments:

Post a Comment